Cermin, sebuah benda yang memantulkan wajah dan perawakan serta penampilan keseluruhan seorang wanita dari atas sampai bawah. Cermin jelas sangat dibutuhkan dan diperlukan semua wanita di seluruh dunia. Wanita akan melihat dirinya di kaca, di saat itu pikirannya akan mulai menghayal ini dan itu, dan setanpun mulai membisiki si wanita dengan bisikan yang seru namun perlahan-lahan diikuti sang wanita seperti “alangkah baiknya bila pipiku merona merah seperti artis sinetron si anu..” maka dibubukanlah perona pipi pada wajahnya. Selain itu kejengkelan melihat kelopak mata yang sipit menimbulkan kenginan kuat untuk merubah kelopak matanya agar sedikit lebih lebar yang tentunya akan membuat banyak lelaki terpana.
Ketidakpuasan sang wanita dapat juga terlihat disaat melihat postur tubuhnya yang sudah langsing. Sang wanita mencoba untuk lebih langsing lagi dan rela berjam-jam menunggu antrian di sebuah klinik kelangsiangan walaupun mendapat antrian ke-38 setelah 5 jam menunggu untuk mendapatkan suntikan pelangsing. Terkadang sang suster dan dokter berkerinyit bingung, wanita langsing ini mau diapakan lagi agar tampak lebih langsing. Dengan tubuh yang begitu langsing, apa lagi yang harus dilangsingkan, seketika itu pun kepuasan serta kepercayaan diri terpancar di wajah sang wanita.
Keesokan harinya ketika dia bercermin lagi, dia melihat bahwa hidungnya sangat besar. Ketika ada questioner dari sebuah majalah wanita yang menanyakan bentuk wajahmu yang manakah yang paling kamu sesali? kustioner bodoh yang menghina ciptaan Allah, padahal sudah jelas ada dalam Al-Quran,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At Tiin [95] : 4)
maka ketika mengisi kuestioner bodoh tersebut sang wanita melingkari huruf C yaitu hidung. Keinginan yang kuat bagi sang wanita untuk membuat hidungnya lebih mancung, lebih tirus, lebih tinggi akhirnya membuat sang wanita mencari uang sebanyak-banyaknya. Ketika uang sudah terkumpul, dengan berhati-hati maupun tidak berhati-hati, bedah operasi plastik pun dilakukan. Dengan memiliki hidung tinggi menjulang yang menurut dokter tidak boleh tersenggol benda tajam selama 6 bulan, dikarenakan akan berakibat hidung menjadi bengkok seperti burung betet, membuat sang wanita merasa ada yang lain dalam dirinya.
Dan pulang dari operasi hidung, berkali kali sang wanita melihat cermin dan merasa puas akan hidungnya, namun ketika melihat lagi ke bawah tubuhnya dia terpegun melihat payudaranya yang kecil dan nayris rata, tidak membusung dan tidak menantang. Cermin pun sekali lagi menjadi alat setan untuk membisikkan sang wanita agar mengoperasi bagian yang dibutuhkan, setelah sukses dengan hidung mancungnya.
“Sakit, sakit sekali, sakitnya sampai 2 hari, lebih sakit daripada melahirkan, ada juga yang bilang, lebih sakit daripada sakaratul maut,” demikian ungkapan-ungkapan beberapa orang artis cantik yang mengaku dioperasi payudaranya agar lebih menonjol dan menantang,. Menurutnya bagian tubuh adalah aset dimana harus dijaga, bahkan dioperasi bila kurang puas bentuknya, karena akan menjadikan dirinya lebih percaya diri. Kepuasan terlihat diwajahnya walau kesakitan begitu mendera tubuhnya akibat operasi payudara yang dilakukan dengan harga yang luar biasa mahal dan hasil yang sesuai selera. Sakit luar biasa akan ditahannya atas nama penampilan, dan cermin pun menghadirkan rasa puas karena reka bentuk yang diinginkan atas bujukan setan yang hinggap dalam pikirannya, semua dilakukan hanya karena ingin tampil cantik sesuai dengan selera syahwat manusia.
Terapi bengkuang dari perut sampai ujung kaki untuk membuat bentuk tubuh wanita menjadi langsing, dilakukan dengan susah payah, sehingga sulit untuk sholat. Akhirnya ibadah sholat ditinggalkan dengan pemikiran, nanti setelah tubuhku terbentuk aku akan sholat lagi, dan itu dilakukan oleh wanita yang ingin memiliki penampilan lebih sempurna. Lagi-lagi cermin menjadi acuan, dan bisikan-bisikan setan yang mempengaruhi pikiran wanita dan bekerjasama dengan emosinya yang mudah berubah membuat wanita kerap tidak puas dengan dirinya, dan ingin merubah sana dan merubah sini.
Masya Allah, tentulah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan semua bentuk tubuh dan wajah manusia bila diurai satu-persatu pastilah ada kekurangannya namun proporsional tubuh dan wajah manusia bila dirombak-rombak sesuai dengan keinginan dan pikiran wanita berdasarkan hasil bisikan setan. Ketika sang wanita melihat dirinya di kaca, wanita berani merubah keputusan dan ketentuan Allah atas dirinya, maka ketiak wanita mendengar ceramah para ustad bahwa mengoperasi plastik sifatnya adalah haram, maka beramai-ramai wanita menuduh sang ustad ekstrim, dan beramai-ramai wanita memberi hujjah bahwa Allah menyukai keindahan, dan islam itu indah.
Maka, saran saya, sebagai wanita janganlah terlalu banyak memakai kaca untuk bercermin, karena disitulah anda melihat diri anda dan ketika itulah setan membisikkan diri anda dengan mengatakan jilbab besar buruk membuat anada nampak gemuk, pakailah jilbab yang cerah berwarna dan pendek agar bahu terlihat ramping. Hal lain lagi dengan sedikit menyesali diri, mengapa kulitku hitam sehingga memakai baju warna hijau yang cantik ini mebuat kulitku dan penampilanku semakin buruk. Nah ketika itulah semakin lama berkaca, maka semakin lama kita menyesali diri dan percayalah bila di ikuti, ada saja yang kurang dari tubuh dan wajah kita yang berkaitan. Terbesit penyesalan dalam diri kita terhadap apa yang Allah ciptakan pada diri kita, dan juga terbesit pikiran tidak percaya diri terhadap penampilan kita yang syari’ie dan setan pun terus berbisik dan terus berbisik “minnal jinnati wannas” hati hati dengan bisikan setan. Jangan berlama-lama di depan cermin dan bersyukurlah pada Allah yang telah menciptakan dan menyempurnakan kita dengan sebaik-baik bentuk.
Sebaik-baik perhiasan (perhiasan: sesuatu yang indah untuk dilihat dan mahal harganya) adalah wanita solihah, yang terlihat dari ibadah dan akhlaknya bukan, tidak akan nampak dari cermin di manapun sang wanita berada.
Sumber : eramuslim
No comments:
Post a Comment