Pages

Muqaddimah

Assalamualaikum dan selamat datang ke blog areMaL. Blog ini adalah merupakan blog sendirian berhad. Segala yang tercatat dalam blog ini adalah hak pemilik blog kecuali diberitahu. Jika terdapat kesalahan fakta, kesalahfahaman isu atau yang berkaitan dengannya sila hubungi terus blogmaster :D

Perjalanan ini akan terhenti sekejap di lampu isyarat, dan akan diteruskan apabila lampunya bertukar HIJAU. Bersabarlah sekejap menunggu warna HIJAU itu, sementara warna MERAH dan KUNING silih berganti. Tapi ingat enjin jangan dimatikan!" TGNA

Jika Allah swt tidak menolongmu apa-apa yang kamu hendak, Nescaya tidak mungkin makhluk dapat menolongmu,Jika Dia tidak menunjukkanmu pada setiap jalan, Nescaya sesatlahmu sekalipun pakar yang menunjukkannya.
www.flickr.com
areMaL's items Go to areMaL's photostream

05 January 2009

Cinta?

Apakah benar akan membuatnya lupa akan diri sendiri.? Mungkin saja, tapi hakikatnya saat manusia jatuh cinta, semakin ia ingat dengan cintanya. Semakin kuat ingatannya pada drinya sendiri.

Suatu ketika Hasan dan Husein melihat ibunya, Fatimah (semoga Allah senantiasa merahmati) sedang berdoa. lalu mereka mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Fatimah menyebut banyak nama dalam doanya termasuk juga untuk saudara seimannya di banyak tempat, di doakannya semua dengan doa-doa yang penuh kebaikan. Namun mereka heran. Mengapa sang ibu tak menyebut dirinya sendiri. Ya, Fatimah mendoakan banyak orang namun tidak melupakan dirinya sendiri. Dan itu terjadi terus saat Fatimah berdoa.

Sahabat mungkin kita juga masih menemui orang-orang seperti Fatimah. Yang seringkali memanjatkan doa, dengan khusyuk dan menangis bahkan. Semua doanya berisi kebaikan. namun ternyata orang tersebut tak mendoakan dirinya sendiri. Lupakah dirinya? Atau bodohkah?

Saya yakin tidak, tapi saya yakin itu semua karena pemahaman yang amat sangat tentang arti cinta.

Ingatkah kejadian sahabat yang ditegur oleh Rosul ketika ditanya sebesar apa cintanya terhadap dirinya. Sahabat itu menjawab kalau dia mencintai Rosul sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, yang kemudian di tegur oleh rosul itu bukanlah cinta. Tapi cinta Rosul adalah saat Rosul lebih kita cintai daripada diri kita sendiri, itulah koreksinya. yang kemudian sahabat itu mengatakan hal tersebut.

Sahabat, pecinta senjati lebih cinta pada cintanya daripada dirinya sendiri. Dia lebih ingat cintanya daripada dirinya sendiri. Maka saat kita melihat ada orang yang dengan tulus pada kita mendoakan diri kita dengan banyak hal yang baik, namun dia sendiri tidak atau hanya sedikit doa untuk dirinya sendiri, percayalah cintanya lebih besar dari apa yang pernah kita kira.

Mengendaplah mendengar tangisan doa seorang ibu di tengah malam, maka Anda akan tahu betapa benar nyata cintanya.

Mengendaplah mendengar lantunan doa dari seorang ayah di tengah lelahnya bekerja. Maka Anda akan temui, betapa luas lautan cintanya.

Bukalah lembaran sejarah umat ini. Saat seorang pribadi agung menyebut “umatku,umatku,umatku” di akhir hayatnya, maka Anda akan yakini betapa besar dan kokoh cintanya pada umatnya.

Ya, bila manusia jatuh cinta.
Cintanya lah yang sering diingat,
Cintanyalah yang yang sering disebut,
Cintanyalah yang selalu menjadi harapannya,
Dan dia yakin semakin besar dia cinta,
Semakin besarpula cintanya membalas,
Semakin sering dia menyebut cintanya,
Semakin sering sang cinta menyebut namanya,
Semakin dia agungkan nama sang cinta,
Semakin diagungkan namanya oleh sang cinta,…
Pada siapapun,…
Ayah,ibu,suami,istri,anak,umat,orang yang Anda kasihi, Rosul atau Allah pencipta segala alam..
Hukum jatuh cinta tetap sama…

1 comment:

WMS_5875 said...

hakikatnya yangku ada
satu jasad
satu nyawa
satu cinta...
cintaku yang abadi adalah Allah n Rosulullah...
makasih awk telah membuka minda sy dgn lbh lg.hehehe..
awk pn kene beringat la...
jgn tersalah cinta....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...